Akses air bersih dan krisis 2023 Desa Dengkol, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang

Website Official Desa Dengkol
0

1. Latar Belakang Kriris HIPPAM & Dampak Awal 📉

Pada 22 Juni 2023, pompa tandon sumur bor milik HIPPAM Tirta Mandiri, pemasok utama air bersih di Desa Dengkol, mengalami kerusakan teknis yang cukup serius. Sistem gravitasi dan pengisian dari sumur berhenti total, sehingga distribusi ke tandon dan saluran desa menjadi mandek.

Diperkirakan ±1.250 Kepala Keluarga (KK) terdampak—terutama di Dusun Krajan dan Lowokleses. Aturan HIPPAM, sebagai lembaga lokal non-pemerintah, tidak memiliki sistem cadangan air maupun dana perbaikan langsung, sehingga kerusakan langsung berdampak ke seluruh desa.

Warga melaporkan, sejak krisis dimulai, mereka terpaksa:

  • Mengantri galon dan jeriken untuk menampung air dari truk tangki.
  • Beberapa mempergunakan sumur milik Musala Ar‑Rahmah atau fasilitas umum lain .
  • Ada juga yang membeli air tangki pengganti dengan harga Rp80–100 ribu per 1.000 liter jika mampu secara finansial .
  • Warga miskin dan lansia bahkan terpaksa mencuci dan mandi di sungai sekitar karena keterbatasan akses.

Kondisi lanjutannya sangat mengganggu aktivitas sehari-hari: rumah tangga, sekolah, usaha rumah tangga seperti produksi tempe, serta sanitasi keluarga tidak berjalan normal.



2. Estimasi Kebutuhan & Skala Dampak 🔎

Berdasarkan data riil:

  • Per satu gang di dusun, dibutuhkan ±5.000 liter air per hari.
  • Ada total 8 gang, sehingga kebutuhan harian mencapai ~40.000 liter .
  • Sebagian warga sadar bahwa tanpa intervensi cepat, ancaman masalah kesehatan dan sosial semakin meningkat.



3. Respon Cepat Berbagai Instansi & Peran Masyarakat

a. Polres & Polsek Singosari

  • Pada 28 Juni 2023, Polsek mengerahkan dua truk tangki dengan kapasitas 4.000 L dan 5.000 L  total ±9.000 liter per hari, disalurkan ke 200 KK di RT 04/RW 03 dan 170 KK di RT 01/RW 01, Dusun Krajan.
  • Mereka juga menegaskan pelayanan 24 jam on-call hingga pompa diperbaiki (perkiraan 7 hari kerja) .

b. Polres Malang (Hari Bhayangkara Ke‑77)

  • Sebagai bagian dari bakti sosial memperingati Bhayangkara ke‑77, Polres Menyediakan dua truk/10.000 liter air bersih untuk warga Dusun Krajan.

c. PMI Kabupaten Malang & PDAM Tirta Kanjuruhan

  • PMI berkontribusi sebanyak 20.000 liter pada 30 Juni dan 2 Juli .
  • PDAM menurunkan dua unit tangki 4.000 liter masing-masing pada tanggal 2 Juli, melayani ±50 KK.

d. UPT PALD & Instansi Lokal

  • Pemkab Malang melalui UPT PALD menyalurkan 15 tangki air tambahan, dibantu 7 tangki dari Polsek, 2 dari PMI, dan 3 dari Ciptakarya—total sekitar 27 tangki untuk Desa Dengkol dan sekitarnya.



4. Dampak Harian & Cerita Riil Warga

  • Rusdi (30 th) membutuhkan ~20 galon/hari (380 L) hanya untuk kebutuhan rumah tangga .
  • Ahmad Sholeh (38 th), produsen tempe, harus mengambil 125–625 L per hari untuk mencuci kedelai.
  • Suwati (65 th) menceritakan ia mengantri dengan ember, jeriken, dan terpaksa mencuci di sungai.
  • Secara umum, warga menyadari kondisi “bahkan mandi pun susah” tanpa droping bantuan .



5. Perbaikan Infrastruktur & Durasi Krisis ⚙️

  • Perbaikan pompa HIPPAM dimulai segera setelah kerusakan diketahui, dengan estimasi selesai 7 hari sejak 22 Juni 2023.
  • Namun insiden teknis seperti pompa jatuh ke dasar sumur sempat menunda proyek hingga beberapa hari.
  • Berbagai bantuan air bersih terus mengalir—meskipun jumlahnya masih kurang jika dibanding kebutuhan 40.000–50.000 L/hari.
  • Sekitar 2 minggu setelah kejadian, suplay dari PMI dan PDAM berhenti ketika pompa kembali berfungsi.



6. Evaluasi Respons & Ketahanan Desa

Kelebihan:

  • Respons cepat dan terkoordinasi dari Polres, PMI, PDAM, Pemkab, dan relawan.
  • Pelayanan responsif—Polsek on-call 24 jam selama krisis.
  • Keterlibatan masyarakat lokal tetap tinggi dalam mengantre dan menjaga tertib.

Kekurangan:

  • Sistem HIPPAM tidak memiliki cadangan pompa atau dana darurat, rentan terhadap gangguan teknis.
  • Distribusi tangki belum merata—dusun atas/lembah dapet lebih sedikit cadangan yang tidak sampai semua KK.
  • Belum ada sistem kesadaran kolektif untuk iuran berikutnya atau pembangunan sistem komunitas.



7. Pembelajaran Utama & Rekomendasi Pengembangan 📌

TemaRekomendasi
Redundansi InfrastrukturSiapkan pompa cadangan + 1 tandon tambahan, untuk sistem backup lokal
Dana Cadangan DaruratBentuk Dana Darurat HIPPAM dari iuran warga dan/atau APBDes
Pelatihan TeknisAdakan workshop pemeliharaan&perbaikan sistem HIPPAM untuk pengurus desa
Rencana KontinjensiSimulasikan krisis air tiap tahun agar respons cepat teruji
Aksesibilitas DistribusiBuat titik-titik drop terencana di dusun atas & bawah, pastikan jangkauan bantuan
Monitoring SistemInstal sensor level tandon untuk pantau pasokan secara real-time
Literasi KebersihanEdukasi warga tentang pengumpulan air bersih selama krisis
Kolaborasi InstansiTetapkan MoU dengan PDAM, Polres, PMI untuk response cepat dan sumber daya bersama
Pameran Desa DaruratSaat Hari Desa, presentasikan kesiapsiagaan dan proses mitigasi keberlanjutan ke publik/pemerintah
Akses Wisata EduEmbung dan ritual desa bisa jadi lokasi edukasi tentang pengelolaan air dan agrikultur berkelanjutan

8. Potensi Jangka Panjang

  • Jika terkelola dengan baik, Dengkol bisa menjadi pilot project desa tangguh air bersih di Malang Raya.
  • Sistem cadangan dapat diperluas menjadi 2–3 sumur bor di titik strategis, ditunjang teknis canggih seperti solar pump untuk kebersihan dan irigasi.
  • Pelatihan warga bisa meliputi instalasi dan perbaikan pompa secara swadaya.
  • Kesadaran iuran sederhana, misalnya Rp5.000–10.000 per KK per bulan, dapat membiayai operasi dan cadangan HIPPAM.
  • Akhirnya, desa bisa tampil sebagai desa inklusi dan mandiri—selain gotong royong jalan dan pencegahan pernikahan dini, juga sistem cadangan kritis alami seperti air bersih.



9. Kesaksian Warga & Perspektif Lokal

Beberapa warga menceritakan dampak krisis:

“Kami bersyukur, ada pengiriman air. Terima kasih Bapak Polisi. Karena cari air susah, mandi dan mencuci terpaksa harus di sungai.” — Suwati, 65 th detik.comkanal24.co.id

“Saya biasanya mengambil 20 galon per hari dari Musala Ar‑Rahmah… pakaian, masak semua terpukul saat pompa rusak.” — Rusdi, 30 th radarmalang.jawapos.com

“Pompa itu pasti segera diperbaiki, tapi kita perlu belajar punya cadangan agar tidak tergantung pada bantuan luar.” — Kepala Dusun Lowokleses beritasatu.com

 


10. Penutup

Secara keseluruhan, krisis air bersih di Dengkol pada Juni–Juli 2023 menjadi pengingat kuat akan pentingnya:

  • Infrastruktur tahan krisis
  • Redundansi teknis dan finansial
  • Kolaborasi multi-instansi
  • Penguatan kapasitas masyarakat

Dengan implementasi roadmap yang matang dan dukungan terus-menerus dari instansi pemerintah, Desa Dengkol bisa bertransformasi menjadi desa mandiri dalam mengelola kebutuhan dasar—air bersih menjadi simbol kemajuan dan keberlanjutan warga desa.

Referensi :

Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)