1. Gambaran Umum & Status Administratif Jalan 🛣️
Infrastruktur jalan di Desa Dengkol terdiri dari berbagai tipe:
- Jalan kabupaten (jalan alternatif) yang menghubungkan Dusun Plosokerep ke Kecamatan Pakis/Singosari.
- Jalan poros desa, seperti rute Wonorejo–Dengkol.
- Jalan akses ke dusun-dusun internal, seperti Dusun Pusung dan Plosokerep.
Menurut UU 38/2004, jalan kabupaten masuk dalam tanggung jawab Pemerintah Kabupaten (langsung melalui BUPATI/PUBM), sedangkan jalan desa melekat pada kewenangan desa.
2. Jalan Alternatif Plosokerep–Pakis: Dari Kerusakan Parah ke Perbaikan 🧱
a) Kerusakan dan Protes Warga (2019–2021)
- Kerusakan parah mulai terlihat sejak akhir 2019, memburuk tiap musim hujan.
- Warga melakukan aksi protes kreatif: menanam pohon pisang di lubang jalan sebagai sindiran, sehingga menarik perhatian media lokal—prinsip "biar dilihat dan segera diperbaiki".
- Kepala Dusun Sukadi menyebutkan "ada sekitar lima RT yang jalannya berlubang itu… sudah dua minggu warga menanam pisang".
b) Tanggapan PUBM & Proses Perbaikan
- Tahun 2020–2021, Pengajuan melalui Musrembang Kabupaten terhambat konversi anggaran untuk COVID‑19. Jalan hanya mendapat perbaikan agregat, bukan betonisasi permanen.
- Akhir 2021, melalui tender PUBM senilai ~Rp2 miliar, betonisasi sepanjang 130 m dan lebar ~5 m direalisasikan. Beton dipilih untuk menahan beban truk berat.
c) Kondisi Setelah Perbaikan
- Februari 2022: Jalan sudah lebih aman dan nyaman—Sugiantoro (42) menyatakan, “dulu sampai males keluar rumah … sekarang enak lah.”
- Masih ada beberapa titik kecil perlu tambal sulam, namun kondisi sudah jauh meningkat.
3. Jalan Poros Wonorejo–Dengkol: Gotong Royong & Dana Desa 🌱
- Panjang ±2,5 km, awalnya hanya 2 m lebar — terlalu sempit untuk kendaraan dua arah, kerap menyebabkan kecelakaan.
- Tahun 2023, melalui Dana Desa dan gotong royong warga, jalan dilebarkan menjadi 4,5 m (penambahan ±1 m di kanan-kiri).
- Bupati Malang menegaskan pentingnya partisipasi warga dalam proses ini.
- Dengan pelebaran ini, akses utama ke pusat desa kini lebih layak untuk kendaraan roda empat dan mobil operasional.
4. Jalan Desa Kecil: Tantangan Akses Dusun Internal 🚜
- Akses ke Dusun Pusung sangat sempit (< 2 m), hanya muat untuk pejalan kaki atau gerobak. Jalan ini masih berupa tanah dan belum mendapat campur tangan pemerintah.
- Menjadi titik kepedulian prioritas selanjutnya: pelebaran dan perbaikan jalan molek, dengan kebutuhan betonisasi ringan.
5. Proses Administratif & Keuangan 🏛️
- Dana besar dialokasikan lewat APBD Kabupaten (2022: ~Rp400 miliar), dan alokasi itu sebagian digunakan untuk betonisasi jalan kabupaten serta jalan poros desa.
- Desain pengerjaan melalui tender terbuka (LPSE), dengan kontrak antara Dinas PUBM dan kontraktor. Budget senilai sekitar Rp2 miliar untuk betonisasi awal Plosokerep; kemudian Rp1,3 miliar untuk 1,300 m jalan di 2022.
- Pemerintah Desa aktif mengusulkan melalui Musrenbang dan Dana Desa (DD) untuk jalan poros, akses internal, dan infrastruktur sampingan. Aktivitas ini mencerminkan keterlibatan warga dan harmoni pemerintah desa-kabupaten.
6. Efek Sosial & Ekonomi dari Infrastruktur Jalan
- Jalan alternatif Plosokerep memfasilitasi distribusi hasil pertanian dan akses ke pelayanan di Kecamatan Pakis/Singosari, membuka peluang ekonomi dan sosial baru.
- Pelebaran jalan poros Wonorejo–Dengkol memberikan dampak produktivitas: mengurangi kemacetan, menurunkan angka kecelakaan, dan memperlancar mobilisasi warga.
- Lingkungan hidup terbantu—jalan layak mengurangi debu dan genangan yang memicu penyakit.
- Akses anak sekolah, layanan kesehatan, dan transportasi umum menjadi lebih lancar dan aman.
7. Gambaran Kondisi Penyelesaian Jalan per 2023–2024
- Plosokerep–Pakis: Beton permanen sepanjang ≥130 m selesai 2021–2022; diperluas hingga 1.300 m dan lebar 5 m pada 2022.
- Poros Wonorejo–Dengkol: Lebar 4,5 m selesai 2023 melalui DD & partisipasi warga.
- Akses Dusun Pusung: Masih menjadi PR besar dan belum tersentuh; akses sempit masih menghambat mobilisasi dan akses layanan publik.
8. Visi Jangka Panjang & Kesimpulan
- Dengkol bergerak menuju desa mandiri dan modern, tidak hanya dalam air bersih, pendidikan, dan pertanian, tetapi juga akses transportasi.
- Infrastruktur jalan menjadi pendorong utama: memperlancar komersialisasi pertanian, pendidikan, pelayanan kesehatan, keamanan, dan konektivitas digital.
- Jalan yang layak mendukung program digitalisasi desa dengan memperluas akses internet dan distribusi teknologi—akses jalan ini mempermudah jaringan fisik dan logistik.
- Ke depan, perbaikan dan pelebaran jalan mikro lewat DD dan APBDes perlu lebih fokus. Rencana strategis jangka panjang dan rencana kontinjensi perawatan akan menentukan isu keberlanjutan infrastruktur desa.
Penutup
Infrastruktur jalan di Desa Dengkol menunjukkan transformasi luar biasa — dari jalan rusak dan penuh lubang, diakali dengan bentuk protes kreatif, hingga menjadi jalan beton layak dengan akses yang lebih baik. Ini adalah bukti bahwa gerakan kecil warga + kolaborasi pemerintah + alokasi dana yang tepat menghasilkan dampak besar.
Untuk kelanjutan, Desa Dengkol perlu melanjutkan momentum—prioritaskan akses dusun, sistem perawatan berkelanjutan, dan partisipasi warga dalam proses pengawasan. Dengan demikian, Dengkol berpotensi menjadi model desa maju di sektor infrastruktur jalan dan konektivitas di Jawa Timur.
Referensi :
- https://www.lintasmatra.com/2021/01/13/terkait-jalan-berlubang-kades-dengkol-berikan-penjelasan/?utm_source=chatgpt.com
- https://jatim.genpi.co/hot-news/8926/jalan-plosokerep-rusak-warga-geram-tanam-pisang?utm_source=chatgpt.com
- https://www.klikwarta.com/pembangunan-jalan-dengkol-plosokerep-singosari-segera-terealisasi?utm_source=chatgpt.com
- https://radarbatu.jawapos.com/kabupaten-malang/2323769487/dana-desa-digunakan-untuk-lebarkan-jalan-poros-wonorejo-dan-dengkol-singosari-bupati-malang-partisipasi-warga-penting?utm_source=chatgpt.com