I. Gambaran Umum Desa Dengkol
Desa Dengkol terletak di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Desa ini berbatasan langsung dengan Desa Sidoluhur (utara), Tirtomoyo (selatan), Wonorejo (timur), dan Baturetno (barat). Luas wilayah Desa Dengkol mencapai 914,90 hektar, terdiri dari tanah sawah, tanah kering, perkebunan, hutan, dan fasilitas umum. Secara geografis, desa ini berada di dataran tinggi dengan ketinggian 495 meter di atas permukaan laut. Curah hujan tahunan rata-rata mencapai 349 mm dengan 10 bulan hujan, kelembaban 78%, dan suhu rata-rata harian 23°C.
II. Sumber Daya Alam
A. Penggunaan Lahan
- Tanah sawah: 58,5 ha
- Tanah kering (tegal/ladang, pemukiman, pekarangan): 830,7 ha
- Tanah perkebunan: 2,18 ha
- Fasilitas umum (tanah kas desa, sekolah, pasar): 21,51 ha
- Hutan produksi: 2 ha
- Total: 914,9 ha
B. Pertanian
Mayoritas warga menggantungkan hidup dari pertanian, terutama tanaman pangan seperti padi sawah (50 ha, 7 ton/ha) dan padi ladang (10 ha, 4 ton/ha). Komoditas lainnya termasuk jagung (12 ha), cabe (2 ha), tomat, kacang tanah, dan kacang panjang.
C. Perkebunan
Perkebunan rakyat hanya mencakup 2,18 ha tanpa keterlibatan negara maupun swasta. Komoditas seperti kelapa, karet, dan coklat tidak dibudidayakan. Produk perkebunan dipasarkan langsung ke konsumen, melalui KUD, tengkulak, dan pengecer.
D. Kehutanan
Luas lahan hutan sebesar 4 ha dimiliki negara (Perhutani) dan 2 ha oleh masyarakat. Namun, tidak ada hasil hutan yang dicatat. Tidak ditemukan kerusakan hutan maupun pencemaran lingkungan akibat aktivitas kehutanan.
E. Peternakan
Sektor peternakan cukup berkembang, terutama ayam kampung (4.962 ekor milik 1.654 orang) dan sapi (197 ekor milik 68 orang). Selain itu, terdapat kambing, bebek, angsa, domba, dan kelinci. Pemasaran hasil ternak dilakukan secara langsung, melalui KUD, pengecer, hingga tengkulak.
F. Perikanan
Kegiatan perikanan terbatas pada budidaya ikan air tawar dengan luas kolam mencapai 1.500 m². Namun, produksi tahunannya belum tercatat.
G. Sumber Daya Air
Tersedia lima sumur pompa sebagai sumber utama air bersih untuk 3.155 KK. Air minum dinilai berkualitas baik (tidak berwarna, berbau, dan berasa). Tidak terdapat danau, sungai besar, atau sumber air panas.
H. Kualitas Lingkungan
Tidak ditemukan pencemaran udara dan gangguan kebisingan yang signifikan. Desa memiliki taman desa seluas 6.531 m² dan lokasi wisata dengan luas serupa yang dimanfaatkan secara aktif.
III. Sumber Daya Manusia
A. Jumlah Penduduk
- Total penduduk: 10.178 jiwa
Perempuan: 5.007 jiwa
- Kepala keluarga: 3.299 KK
- Kepadatan: 1.112 jiwa/km²
B. Struktur Usia
Penduduk tersebar merata pada kelompok usia produktif, mencerminkan potensi tenaga kerja dan partisipasi pembangunan yang besar. Terdapat lonjakan jumlah penduduk pada kelompok usia 10–49 tahun, yang merupakan usia kerja aktif.
C. Pendidikan
Jumlah lulusan pendidikan tinggi masih tergolong rendah: S1 (227 orang), S2 (9 orang), S3 (1 orang). Mayoritas lulusan pendidikan terakhir adalah SLTA dan SLTP.
D. Pekerjaan
Mayoritas penduduk bekerja sebagai buruh tani (603 orang), diikuti pekerjaan informal lainnya. Sebagian besar penduduk perempuan terlibat aktif dalam pertanian dan rumah tangga.
E. Agama dan Etnis
- Islam: 10.035 jiwa
- Kristen: 87 jiwa
- Etnis mayoritas: Jawa (88,6%) dan Madura (11,4%)
F. Tenaga Kerja
Angkatan kerja mencapai 5.705 orang. Sebagian besar telah menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah. Penduduk usia 18–56 tahun yang tamat SD dan SLTA mencakup lebih dari 50% angkatan kerja.
IV. Kelembagaan
A. Pemerintahan Desa
- Kepala Desa: Agus Afandi
- Jumlah aparat desa: 21 orang
- Dusun: 5 wilayah
- Terdapat 13 unit kerja dengan perangkat aktif, sebagian besar berpendidikan SLTA dan S1.
B. BPD
- Anggota: 9 orang
- Ketua dan sekretaris berpendidikan S1
- Aktif dalam musyawarah desa
C. Lembaga Kemasyarakatan
- LKMD/LPMK: 1 unit
- PKK: 1 unit aktif
- Karang Taruna: 1 unit
- RT/RW: 68 RT
- Kelompok Tani: 4 unit
D. Lembaga Ekonomi
- Kelompok simpan pinjam: 2 unit
- Bank pemerintah: 1 unit
- Industri kecil menengah: makanan (3 unit)
- Toko kelontong: 157 unit, menyerap 265 tenaga kerja
E. Lembaga Pendidikan
- TK: 5 unit (swasta)
- SD: 3 unit (negeri)
- Perpustakaan desa: 1 unit
F. Lembaga Keamanan
- Hansip: 60 orang
- Satgas Linmas: 5 orang
- Pos kamling: 43 titik
- Mitra kerja Babinkamtibmas dan Koramil aktif dengan masing-masing 1 anggota
V. Prasarana dan Sarana
A. Transportasi
- Jalan aspal: 9,95 km (baik)
- Akses ke ibu kota kecamatan (Singosari): 4 km
- Akses ke ibu kota kabupaten (Malang): 40 km
- Akses ke ibu kota provinsi (Surabaya): 95 km
B. Komunikasi dan Informasi
- Pelanggan GSM: ±7.000
- Kantor pos, radio, TV, dan media cetak tidak tersedia secara langsung
C. Air Bersih dan Sanitasi
- Sumur pompa: 6 unit
- Sumur gali: 4 unit
- MCK umum: 8 unit
- Drainase: 1 unit aktif
D. Irigasi
- Saluran primer: 626 m
- Saluran sekunder: 1.266 m
- Semua dalam kondisi baik
E. Pemerintahan
- Gedung kantor desa: ada, kondisi baik
- Balai desa: tidak tersedia
- Fasilitas: listrik, air bersih, dan telepon tersedia
F. Lembaga Kemasyarakatan
- Kantor PKK, Karang Taruna, RT, dan RW: aktif
- Buku administrasi lembaga: tersedia terbatas
- BUMDes dan lembaga adat belum aktif
G. Peribadatan
- Masjid: 7 buah
- Mushola/langgar: 35 buah
H. Olahraga
- Lapangan sepak bola: 4 buah
- Bulu tangkis, voli, dan tenis meja tersedia
I. Kesehatan
- Apotek: 2 unit
- Bidan: 8 orang
- Perawat: 7 orang
- Dukun bersalin: 1 orang
- Dukun alternatif: 4 orang
- Dokter umum/spesialis: belum tersedia
J. Energi dan Penerangan
- Listrik PLN tersedia
- Tidak terdapat penggunaan kayu bakar, lampu minyak, atau batu bara
- Semua rumah teraliri listrik
K. Kebersihan
- TPS: 2 lokasi
- Gerobak sampah: 2 unit
- Tong sampah: 44 unit
- Pemulung: 1 orang
- Pengelolaan dilakukan secara swadaya oleh masyarakat
Kesimpulan dan Potensi Strategis
Desa Dengkol memiliki potensi besar dalam bidang pertanian, peternakan, dan ketahanan pangan, mengingat luas lahan pertanian yang signifikan dan sumber daya manusia usia produktif yang melimpah. Kelembagaan desa berjalan baik dan aktif, meskipun beberapa sektor seperti kesehatan, wisata, pendidikan tinggi, dan industri pengolahan masih perlu pengembangan.
Beberapa strategi pengembangan yang dapat dilakukan antara lain:
- Peningkatan infrastruktur kesehatan dan tenaga medis, untuk mendukung kesejahteraan masyarakat.
- Pengembangan produk olahan hasil pertanian dan peternakan, serta pemasaran hasil secara digital.
- Peningkatan akses pendidikan tinggi dan pelatihan keterampilan kerja.
- Revitalisasi potensi wisata lokal dengan memperkuat promosi dan sarana penunjang.
- Optimalisasi lembaga ekonomi desa, termasuk pengaktifan BUMDes dan unit usaha baru berbasis lokalitas.
Dengan dukungan partisipasi aktif masyarakat dan kelembagaan desa yang kuat, Desa Dengkol memiliki potensi besar untuk tumbuh menjadi desa mandiri dan berdaya saing tinggi di masa depan.